Nama : Novi wulandari
Kelas : 3EA27
Npm : 1A213052
Tugas ke : 5
Dosen : Tomy Adi Sumarso,SE
Kelas : 3EA27
Npm : 1A213052
Tugas ke : 5
Dosen : Tomy Adi Sumarso,SE
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur
penulis haturkan ke hadirat Tuhan YME atas berkat-Nya, akhirnya tugas softskill
yang berjudul “Studi Kasus: Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Pulsa Di Counter ‘Mutiara’ dengan Refurbishment”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan tugas ini tak
lepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan penulis data
masukan yang amat bermanfaat. Terima kasih ingin penulis sampaikan terutama
kepada Papa Wiryawan, S. E. tercinta,
yang telah memperbolehkan penulis membuka catatan penjualan Counter
“Mutiara”, dan mengolahnya untuk dijadikan bahan dalam studi kasus ini. Tak
lupa juga penulis haturkan terima kasih kepada dosen penulis, Bapak Tomy Adi
Sumiarso, SE, yang telah memberikan materi kuliah dan pengajaran yang dapat
penulis aplikasikan dalam dunia nyata.
Tak ada gading yang tak
retak. Tentunya terdapat kekurangan disana-sini dalam makalah ini. Untuk itu,
penulis membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala masukan bagi perbaikan di masa datang.
Bekasi, 17 Januari 2014
Penulis
A. PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Banyak faktor yang
dapat, dalam teori perilaku konsumen, dikonsepsikan memiliki pengaruh terhadap
sikap dan perilaku konsumen. Dalam dunia akademis, berbagai teori bersaing satu
sama lain untuk menunjukkan konsistensi logis dan validitas dalilnya secara
abstrak. Pengamatan di lapangan adalah salah satu cara untuk menyambungkan
teori tersebut menjadi relevan dengan fakta dan aktualitas.
Terkadang terdapat
beberapa konsep yang begitu abstraknya, meskipun tampak masuk akal, tetapi
secara konkrit kurang bisa dicari benang merahnya di dunia nyata. Namun, di
sisi lain, untuk mengkonseptualisasikan praktik yang telah berhasil di lapangan
menjadi sari-sari dalil tertentu juga menemui kesulitan dalam penerjemahannya
dalam bahasa-bahasa, variabel-variabel, dan utamanya pengukuran dan pendekatan
yang memadai.
Untuk itulah diperlukan
lebih banyak pengamatan dan studi kasus atas aktivitas ekonomi yang terjadi di
lapangan agar dua kutub ini–teori dan praktik–dapat dikawinkan untuk menciptakan
faedah yang lebih banyak.
Penulis akan melakukan
pengamatan atas kegiatan refurbishment yang dilakukan oleh provider
seluler terhadap distributor/pengecer mereka (counter), dalam kaitannya
dengan pengaruhnya atas sikap dan perilaku konsumen dalam mengonsumsi
barang-barang yang ditawarkan oleh counter tersebut.
II.
Tujuan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah:
a.
Mengetahui konsep dasar faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen.
b.
Melakukan pengamatan sederhana dalam studi kasus
refurbishment atas Counter “Mutiara” dalam kaitannya dengan sikap
dan perilaku konsumen.
c.
Mencari tahu apakah terdapat korelasi antara refurbishment
dalam pengaruhnya atas penjualan produk.
B. LANDASAN TEORI
I.
Sikap
Menurut Sarnoff (dalam
Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi
(disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably)
terhadap obyek-obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999)
berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional,
emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
Sedangkan La Pierre
(dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku,
tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam
situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli
sosial yang telah terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan
definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu
artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang,
peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa
perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di
atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan
tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.
Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif
atau negatif terhadap obyek atau situasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap:
1.
Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan
sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita
terhadap stimulus sosial.
2.
Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang lain di sekitar
kita merupakan salah satu diantara komoponen sosial yang ikut mempengaruhi
sikap kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang yang kita harapkan
persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang
tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan
mempengaruhi pembentkan sikap kita terhadap sesuatu. Contoh: Orang tua, teman
sebaya, teman dekat, guru, istri, suami dan lain-lain.
3.
Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana
kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap
kita.
4.
Media massa
Sebagai sarana
komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar,
majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan
kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
5.
Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan
serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan
sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam
arti individu.
6.
Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk
sikap dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang,
kadang-kadang sesuatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh
emosi yang berfungsi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan
bentuk mekanisme pertahanan ego. (Aswar, 2000 : 30-38)
II.
Perilaku
Menurut Engel, Blackwell
dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan Those actions directly involved
in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the
decision processes that precede and follow this action”. Perilaku konsumen
merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh,
mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan
yang mendahului dan mengikuti tindakan–tindakan tersebut. Menurut Mowen (1995),
“ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the
exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods,
services, experiences, and ideas”. Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang
saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell,
Miniard, & Engel, 2001).
Sedangkan The American
Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi
dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia
melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen
mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan
saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).
Perilaku konsumen
menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu.
Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi
pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Terdapat dua faktor
dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler dan Armstrong (1996),
yaitu:
1.
Faktor eksternal
Faktor eksternal
merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing
strategy, dan kelompok referensi.
2.
Faktor internal
Faktor-faktor yang
termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup,
kepribadian dan belajar
Menurut James F. Engel –
Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin terdapat tiga faktor yang
mempengaruhinya, yaitu:
1.
Pengaruh lingkungan
Terdiri dari budaya,
kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen
adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu
dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan
yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor
tersebut diatas.
2.
Perbedaan dan pengaruh individu
Terdiri dari motivasi
dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan
serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh
perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3.
Proses psikologis
Terdiri dari
pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor
tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang
turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
III. .
Pendekatan Sikap dan Perilaku Konsumen
Pendekatan sikap dan perilaku
konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :
1.
Pendekatan Kardinal atau Cardinal
Approach
Menurut pendekatan
kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:
uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan
yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah
barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen
yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan
akan sangat bergantung pada individu
(konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau
mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya
mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen
terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total
(total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total
adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi
sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total
per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.
Asumsi dari
pendekatan ini adalah sebagai berikut:
a.
Konsumen
rasional, artinya konsumen
bertujuan memaksimalkan
kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
b.
Berlaku hukum diminishing marginal
utility, artinya yaitu
besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah
barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
c.
Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk
memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang
tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan
kardinal harganya melonjak.
d.
Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang
artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan
kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka
dapat memenuhi kebutuhan mereka.
e.
Total utility adalah additive
dan independent. Additive
artinya daya guna dari sekumpulan barang
adalah fungsi dari
kuantitas masing-masing barang
yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak
dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
2.
Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan Ordinal
daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan
konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari
mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal
adalah indefference curve, yaitu kurva
yang menunjukkan kombinasi 2
(dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.
Asumsi dari pendekatan
ini adalah:
a.
Konsumen rasional artinya konsumen
bertujuan memaksimalkan
kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
b.
Konsumen
mempunyai pola preferensi
terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya
daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
c.
Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk
memenuhi kebutuhannya.
d.
Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan
maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya
mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
e.
Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih
dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
f.
Berlaku
hukum transitif, artinya
bila A lebih
disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih
disukai daripada C.
C. PEMBAHASAN
I.
“Refurbishment”
Dalam pemasaran, salah
satu strategi yang dilakukan oleh produsen adalah menggandeng pengecer dengan
memberikannya bantuan refurbishment atau pembaruan logistik penjualan. Refurbishment
ini bentuknya bermacam-macam, mulai dari pengecatan booth pengecer,
renovasi, pemberian merchandise atau spanduk, umbul-umbul, papan nama,
kalender, hingga pemberian meja, kursi, dan lemari pendingin. Tentunya semua
pemberian tersebut menggunakan “stempel” produsen, dengan membubuhkan merek,
logo, atau tanda dari produk yang bersangkutan. Cara bagaikan pisau bermata dua
bagi produsen: di satu sisi, mereka akan mengencangkan ikatan dengan pengecer,
di sisi lain kontak mereka dengan konsumen akan terbangun dengan penciptaan
imej produk yang representatif.
Dengan strategi ini
setidaknya produsen akan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
a.
Memperkuat hubungan dengan distributor/pengecer.
b.
Memperkecil biaya iklan, dengan
“menyelubungkan”-nya dalam bantuan kepada pengecer.
c.
Meningkatkan promosi dengan perluasan ruang pengalaman
dan pengenalan dari pertemuan konsumen dengan logo-logo atau simbol-simbol
produk.
d.
Meningkatkan potensi penjualan dengan perbaikan
sarana dan prasarana di rantai paling ujung penjualan.
e.
Memberikan citra bahwa produsen memiliki
kepedulian sosial (corporate social responsibility) dalam bentuk
perbantuan logistik kepada pengecer.
Counter pulsa
“Mutiara” yang berlokasi cukup strategis, di Jalan Kusuma Barat V, Perumahan
Wisma Jaya, Bekasi Timur, sebagai salah satu pengecer akhir pulsa yang potensial,
dijadikan target dalam strategi refurbishment ini. Meskipun sebelumnya
telah dilakukan strategi yang sama oleh beberapa provider lain beberapa tahun
lalu, yang memberikan nuansa merah dan kemudian biru pada counter ini, pada 22
November 2013, provider Indosat melakukan perombakan penampilan counter.
Bentuk pembaruan
logistik penjualan ini adalah pengecatan interior dan eksterior counter dengan
nuansa warna kuning dan pembubuhan graffiti IM3 dan jargon-jargon promosinya.
Selain itu, juga diberikan poster-poster, spanduk papan nama, pigura promosi,
kursi untuk pengunjung, dan flyer/selebaran iklan. Dengan pemberian
logistik ini, ekspektasi yang dimiliki oleh Indosat adalah adanya kenaikan
penjualan produknya, dalam hal ini pulsa IM3.
Namun, dengan melihat
teori mengenai sikap dan perilaku konsumen, kita akan melihat apakah terjadi
hal yang diharapkan atau tidak. Faktor penentu faktor konsumen yang kemungkinan
akan dipengaruhi adalah faktor emosional dan pengalaman pribadi, saat menemukan
atmosfer tempat penjualan yang baru. Sedangkan faktor perilaku konsumen yang
akan dipengaruhinya kemungkinan adalah faktor internal (persepsi), dan
eksternal (startegi marketing).
Selain menjual pulsa
IM3, counter ini juga menjual pulsa provider lain, yaitu:
a.
Three,
b.
Telkomsel,
c.
Esia,
d.
Axis,
e.
XL, dan
f.
Flexi.
Selain pulsa, counter
ini juga menjual produk lainnya yang bersinggungan, yaitu earphone, charger,
memory card, parfum, baterai, stiker, dan anti gores.
Dengan variabel-variabel
tersebut, kita akan melakukan pengamatan terbatas pada penjualan yang terjadi
dalam 10 hari sebelum, ketika, dan 10 hari setelah diadakannya refurbishment.
Pendekatan yang akan dipakai dalam melihat sikap dan perilaku konsumen adalah
dengan metode kardinal, dimana jumlah penjualan paket pulsa (baik bernominal
paling kecil Rp5.000,00 hingga paling besar Rp100.000,00), atau produk periferal
lain akan dikuantifikasi per tanggal pengamatan, untuk melihat pola tren
konsumsi konsumen, dengan lingkup semua asumsi yang melekat pada metode ini.
II.
Hasil Pengamatan
Berikut adalah tabel
penjualan yang terjadi pada 12 November 2013 hingga 2 Desember 2013 pada Counter
“Mutiara”. Refurbishment terjadi pada tanggal 22 Novermber 2013.
Tanggal
|
Total Pulsa
|
Earphone
|
Charger
|
Memory Card
|
Parfum
|
Baterai
|
Stiker
|
Anti gores
|
Grand Total
|
|
12/11/2013
|
63
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
65
|
|
13/11/2013
|
66
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
67
|
|
14/11/2013
|
64
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
65
|
|
15/11/2013
|
66
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
66
|
|
16/11/2013
|
76
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
76
|
|
17/11/2013
|
60
|
3
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
0
|
65
|
|
18/11/2013
|
70
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
70
|
|
19/11/2013
|
72
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
73
|
|
20/11/2013
|
75
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
77
|
|
21/11/2013
|
56
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
58
|
|
22/11/2013
|
33
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
34
|
|
23/11/2013
|
94
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
98
|
|
24/11/2013
|
91
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
2
|
94
|
|
25/11/2013
|
100
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
102
|
|
26/11/2013
|
105
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
108
|
|
27/11/2013
|
109
|
0
|
0
|
2
|
0
|
0
|
0
|
0
|
111
|
|
28/11/2013
|
112
|
3
|
2
|
3
|
2
|
3
|
0
|
1
|
126
|
|
29/11/2013
|
107
|
1
|
1
|
1
|
0
|
2
|
0
|
0
|
112
|
|
30/11/2013
|
108
|
2
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
2
|
114
|
|
01/12/2013
|
105
|
0
|
3
|
0
|
0
|
2
|
2
|
2
|
114
|
|
02/12/2013
|
101
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
104
|
Sedangkan rincian atas
total paket pulsa yang terjual per provider pada periode yang sama adalah
sebagai berikut:
Tanggal
|
Total Pulsa
|
Provider
|
||||||
Three
|
IM3
|
Telkomsel
|
Esia
|
Axis
|
XL
|
Flexi
|
||
12/11/2013
|
63
|
9
|
16
|
9
|
9
|
4
|
11
|
5
|
13/11/2013
|
66
|
12
|
15
|
8
|
5
|
8
|
15
|
3
|
14/11/2013
|
64
|
14
|
16
|
6
|
8
|
7
|
12
|
1
|
15/11/2013
|
66
|
15
|
19
|
5
|
4
|
9
|
11
|
3
|
16/11/2013
|
76
|
11
|
20
|
9
|
8
|
7
|
17
|
4
|
17/11/2013
|
60
|
10
|
22
|
3
|
5
|
8
|
9
|
3
|
18/11/2013
|
70
|
19
|
16
|
6
|
6
|
8
|
10
|
5
|
19/11/2013
|
72
|
13
|
17
|
9
|
7
|
10
|
13
|
3
|
20/11/2013
|
75
|
12
|
15
|
8
|
10
|
11
|
18
|
1
|
21/11/2013
|
56
|
11
|
16
|
7
|
4
|
6
|
8
|
4
|
22/11/2013
|
33
|
5
|
7
|
9
|
5
|
1
|
2
|
4
|
23/11/2013
|
94
|
22
|
24
|
11
|
4
|
11
|
19
|
3
|
24/11/2013
|
91
|
19
|
22
|
17
|
9
|
8
|
15
|
1
|
25/11/2013
|
100
|
15
|
25
|
18
|
9
|
11
|
19
|
3
|
26/11/2013
|
105
|
17
|
30
|
17
|
9
|
11
|
19
|
2
|
27/11/2013
|
109
|
22
|
21
|
16
|
11
|
10
|
28
|
1
|
28/11/2013
|
112
|
22
|
26
|
15
|
9
|
19
|
19
|
2
|
29/11/2013
|
107
|
29
|
26
|
11
|
12
|
7
|
19
|
3
|
30/11/2013
|
108
|
26
|
33
|
13
|
10
|
5
|
20
|
1
|
01/12/2013
|
105
|
29
|
26
|
11
|
10
|
7
|
18
|
4
|
02/12/2013
|
101
|
16
|
31
|
12
|
11
|
10
|
19
|
2
|
Untuk dapat melihatnya
dengan lebih jelas tren penjualan produk tersebut, data di atas dapat kita
gambarkan pada grafik berikut:
D. PENUTUP
SIMPULAN
Terdapat variasi pada
perubahan penjualan produk yang dijual oleh Counter “Mutiara”, dengan
perubahan tren yang relatif lebih mencolok terjadi pada produk paket pulsa, dan
yang kurang mencolok pada produk periferal. Namun demikian, baik paket pulsa
maupun produk periferal memiliki tren yang positif naik, setelah diadakannya refurbishment.
Pada tanggal dilakukannya refurbishment secara umum terjadi penurunan
penjualan produk, dikarenakan counter tak dapat berfungsi maksimal
karena sedang diadakan perombakan fisik.
Dari pengamatan
sederhana ini, dapat diambil simpulan bahwa faktor penampilan fisik tempat
penjualan, dalam hal ini counter pulsa yang mengalami pembaruan fisik
atas refurbishment yang dilakukan oleh suatu provider, memiliki korelasi
dengan sikap dan perilaku konsumen yang ditunjukkan dengan pergerakan tren yang
positif dari penjualan produk.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://www.anneahira.com/artikel-umum/perilaku-konsumen.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/perilaku-konsumen-dan-produse/
http://irwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/BAB+II+TINJAUAN+PUSTAKA+PHK.doc
http://softskillperilakukonsumen.blogspot.com
http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomi-manajemen
http://herryefendy.wordpress.com/2014/01/17/makalah-studi-kasus-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku/
http://yogifajarpebrian13.wordpress.com/2011/12/22/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku/
http://salam-clear.blogspot.com/2014/01/tugas-5-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html
http://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2012/10/29/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku/
http://sitinurhayati-yati.blogspot.com/2014/01/tugas-5-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html
No comments:
Post a Comment