Sunday, January 19, 2014

KUIS SOAL 20

Nama        :  Novi wulandari
Npm          :  1A213052
Kelas        :  3EA27
Tugas ke  :  9
Dosen       :  Tomy Adi Sumarso,SE
Materi       : Kuis soal 20

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan segmentasi pasar!
Jawab: Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

  1. Sebutkan 4 peran segmentasi pasar dalam marketing!
Jawab:
a.    Memungkinkan kita lebih fokus masuk ke pasar sesuai keunggulan kompetitif yang dimiliki.
b.     Mendapatkan input tentang peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
c.      Merupakan dasar mempersiapkan dasar strategi pemasaran selanjutnya.
d.    Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari cara dan sudut unik yang berbeda.

  1. Jelaskan apa yang dimaksud segmentasi pasar:
a.    Geografis
b.    Demografis
Jawab:
a. Geografis: Segmentasi geografis membagi-bagi pasar ke dalam unit-unit geografis/kedaerahan seperti wilayah, kota, desa dan iklim.
b.    Demografis: Segmentasi demografis memisahkan pasar ke dalam faktor-faktor kependudukan seperti kelompok-kelompok yang didasarkan pada variael umur, jenis kelamin, status, pendapatan, pekerjaan, pendidikan agama, kewarganegaraan dan kelompok umur.

  1. Jelaskan segmentasi pasar berdasarkan kepuasan!
Jawab:
-   Kepuasan konsumen adalah perasaan puas setelah telah mengkonsumsi suatu produk tertentu. Kepuasan konsumen terbagi menjadi dua yaitu kepuasan fungsional dan kepuasaan psikologikal. Kepuasaan fungsional adalah kepuasaan yang diperoleh akibat dari fungsi pemakaian suatu produk tertentu sedangkan kepuasan psikologikal adalah kepuasan yang di peroleh akibat dari atribut tertentu yang tidak kelihatan seperti perasaan bangga dll.
-   Kepuasan pelanggan sebenarnya adalah kunci utama untuk meraih keuntungan maksimal serta untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan, namun jika kepuasan pelanggan itu tidak terpenuhi maka produk – produk yang diproduksi akan sulit untuk dipasarkan. Salah satu cara dalam konsep dasar pemasaran adalah segmentasi pasar.

  1. Sebutkan beberapa peran seseorang dalam mempengaruhi sebuah keputusan membeli!
Jawab:
-     Initiator: Pemberikan gagasan untuk mengambil keputusan pembelian  konsumen.
- Influencer: Orang yang berusaha memberikan dorongan atau ajakan terhadap gagasan yang telah ada.
-     Decider: Orang yang mengambil keputusan dalam pembelian.
-     Purchaser: Orang yang melaksanakan keputusan pembelian.
-     User: Pengguna dari barang yang telah dibeli.

  1. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap dalam proses keputusan pembeli!
Jawab:
-     Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam sebuah kasus rasa lapar, haus dapat menjadi sebuah pendorong atau pemicu yang menjadi kegiatan pembelian. Dalam beberapa kasus lainnya, kebutuhan juga dapat didorong oleh kebutuhan eksternal, contohnya ketika seseorang mencium sebuah wangi masakan dari dalam rumah makan ia akan merasa lapar atau seseorang menjadi ingin memiliki yang dimiliki tetangganya.
-     Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Dalam tahap ini, pencarian informasi yang dilakukan oleh konsumen dapat dibagi ke dalam dua level, yaitu situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan dengan penguatan informasi. Pada level ini orang akan mencari serangkaian informasi tentang sebuah produk.
Pada level kedua, konsumen mungkin akan masuk ke dalam tahap pencarian informasi secara aktif. Mereka akan mencari informasi melalui bahan bacaan, pengalaman orang lain, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Yang dapat menjadi perhatian pemasar dalam tahap ini adalah bagaimana caranya agar pemasar dapat mengidentifikasi sumber-sumber utama atas informasi yang didapat konsumen dan bagaimana pengaruh sumber tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen selanjutnya.
-     Evaluasi alternatif
Dalam tahapan selanjutnya, setelah mengumpulkan informasi sebuah merek, konsumen akan melakukan evaluasi alternatif terhadap beberapa merek yang menghasilkan produk yang sama. Pada tahap ini ada tiga buah konsep dasar yang dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Kedua, konsumen akan mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen akan memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan dan untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati oleh pembeli dapat berbeda-beda tergantung pada jenis produknya. Contohnya, konsumen akan mengamati perbedaan atribut seperti ketajaman gambar, kecepatan kamera, ukuran kamera, dan harga yang terdapat pada sebuah kamera.
-     Keputusan pembelian
Dalam melakukan evaluasi alternatif, konsumen akan mengembangkan sebuah keyakinan atas merek dan tentang posisi tiap merek berdasarkan masing-masing atribut yang berujung pada pembentukan citra merek. Selain itu, pada tahap evaluasi alternatif konsumen juga membentuk sebuah preferensi atas mrek-merek yang ada dalam kumpulan pribadi dan konsumen juga akan membentuk niat untuk membeli merek yang paling di sukai dan berujung pada keputusan pembelian.
Pada tahapan keputusan pembelian, konsumen dipengaruhi oleh dua faktor utama yang terdapat diantara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu:
Sikap orang lain, yaitu sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal. Pertama, intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai calon konsumen. Kedua, motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain (Fisbhein, dalam Kotler 2003:227). Semakin  gencar sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen, maka konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya.
Faktor yang kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mengurangi niat pembelian konsumen. Contohnya, konsumen mungkin akan kehilangan niat pembeliannya ketika ia kehilangan pekerjaannya atau adanya kebutuhan yang lebih mendesak pada saat yang tidak terduga sebelumnya.
-     Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidapuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pascapembelian, tindakan pascapembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengetahuan pembeli!
Jawab: Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan pembelian karena dapat menghemat waktu dan tenaga dalam mencari lokasi produk.
Perilaku membeli dapat diurutkan dalam tiga tahapan yakni:
-   Store Contact (meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet, dst)
-  Product Contact (konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir), dan
-  Transaction (Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya).

  1. Sebutkan 8 fungsi sikap konsumen!
Jawab:
-     Utilitarian function : sikap berfungsi sebagai penyesuaian sosial dan membantu individu merasa menjadi bagian dari masyarakat. Contoh : seseorang dapat memperbaiki ekspresi dari sikapnya terhadap suatu objek tertentu untuk mendapatkan persetujuan atau dukungan..
-     Knowledge function : sikap membantu individu untuk memahami dunia, yang membawa keteraturan terhadap bermacam-macam informasi yang perlu diasimilasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap individu memiliki motif untuk ingin tahu, ingin mengerti, dan ingin banyak mendapat pengalaman dan pengetahuan.
-     Value-expressive function : sikap mengkomunikasikan nilai dan identitas yang dimiliki seseorang terhadap orang lain. 
-     Ego defensive function : sikap melindungi diri, menutupi kesalahan, agresi, dsb dalam rangka mempertahankan diri. Sikap ini mencerminkan kepribadian individu yang bersangkutan dan masalah–masalah yang belum mendapatkan penyelesaian secara tuntas sehingga individu berusaha mempertahankan dirinya secara tidak wajar karena ia merasa takut kehilangan statusnya (Brigham, 1991).
-     Adjustment function : Fungsi ini mengarahkan manusia menuju obyek yang menyenangkan atau menjauhi obyek yang tidak menyenangkan. Hal ini mendukung konsep utilitarian mengenai maksimasi hadiah atau penghargaan dan minimisasi hukuman.
-     Function of Self Defense : Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri terhadap ancaman serta membantu untuk memenuhi suatu fungsi dalam mempertahankan diri.
-     Function Expression Value : Sikap ini mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah ditampakkan.
-     function value expressive / social identity function : Mengacu pada bagaimana seseorang mengekpresikan nilai sentral mereka kepada orang lain

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sumber daya temporal/sementara!
Jawab: Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena, konsumen semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang. Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).
•       Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: Berenang, sepak bola, badminton (waktu Senggang) Tidur, perawatan tubuh, pulang pergi (waktu wajib).
•       Barang Penghemat Waktu Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: Rice Cooker, Mesin Cuci, Handphone.
SumberDaya Sementara
a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.

  1. Jelaskan pengertian perilaku konsumen menurut:
a.    John C mowen dan Michael minor
b.    Engel, Blackwelldan Miniard
Jawab:
a.    John C mowen dan Michael minor: perilaku konsumen adalah sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide.
b.    Engel, Blackwelldan Miniard: perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.

  1. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen!
Jawab:
1. Faktor Sosial
a. Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
b. Pengaruh Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).
c. Peran dan Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).
2. Faktor Personal
a. Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
c. Kepribadian dan Konsep Diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Umur dan Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
3. Faktor Psikologi
a. Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
4. Faktor Kebudayaan
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
a. Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).
b. Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).

  1. Sebutkan 5 tinggi rendahnya status seseorang menurut Tallcott person!
Jawab:
a.    Kriteria kelahiran: meliputi faktor ras, jenis kelamin, kebangsawanan, dan sebagainya.
b.    Kriteria kualitas pribadi : meliputi kebijakan, kearifan, kesalehan, kecerdasan, usia dan sebagainya.
c.    Kriteria prestasi : meliputi kesuksesan usaha, pangkat dalam pekerjaan, prestasi belajar, prestasi kerja, dan sebagainya.
d.    Kriteria pemilikan: meliputi kekayaan akan uang dan harta benda.
e.    Kriteria otoritas : yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain sehingga pihak lain tersebut bertindak seperti yang diinginkan.

  1. Jelaskan pengukuran kelas sosial menurut:
a.    Arisfoteles
b.    Karl max
Jawab:
a.    Arisfoteles:
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida:
-     Golongan pertama (Golongan sangat kaya) : merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
-     Golongan kedua (Golongan kaya) : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
-     Golongan ketiga (Golongan miskin : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.
b.    Karl max
Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.
Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.

  1. Jelaskan pembagian kelas sosial berdasarkan status sosial! Berikan satu contohnya!
Jawab:
Setiap individu dalam masyarakat memiliki status sosialnya masing-masing. Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.
Contoh: seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengaruh individu terhadap perilaku konsumen!
Jawab: tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak . tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Individu secara sadar maupun tanpa sadar berjuang mengurangi melalui prilaku yang mereka harapankan akan memenuhi kebutuhan mereka dan demikian akan membebaskan mereka dari tekanan yang mereka rasakan.

  1. Sebutkan dan jelaskan 5 peranan dalam pengambilan keputusan konsumsi keluarga!
Jawab:
a.    Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
b.    Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu
c.    Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan / atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang yang akan dipilih.
d.    Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
e.    Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk

  1. Sebutkan 3 faktor-faktor situasi konsumen!
Jawab:
-     Situasi Komunikasi
-     Situasi Pembelian
-     Situasi Pemakaian

  1. Jelaskan pengertian konsumen menurut philip kotler!
Jawab: (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sikap, motivasi, dan konsep!
Jawab:
-     Sikap dalam kamus marketing (1995) juga didefinisikan sebagai kondisi mental atau akal budi tertentu yang mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negative atau positif mengenai suatu obyek atau konsep atau suatu keadaan acuh tak acuh yang menunjukan titik tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan
-     Motivasi konsumen yang dilakukan oleh produsen sangat erat sekali berhubungan dengan kepuasaan konsumen. Untuk itu perusahaan selalu berusaha untuk membangun kepuasan konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen dengan berbagai kebutuhan dan tujuan dalam konteks perilaku konsumen mempunyai peranan penting karena motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang belum terpenuhi dan tujuan yang ingin dicapai. Kebutuhan menunjukkan kekurangan yang dialami seseorang pada suatu waktu tertentu. Kebutuhan di pandang sebagai penggerak atau pembangkit perilaku. Artinya jika kebutuhan akibat kekurangan itu muncul, maka individu lebih peka terhadap usaha motivasi para konsumen.
-     konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Hal ini termasuk persepsi individu akan sifat dan kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengaruh kebudayaan terhadap perilaku konsumen!
Jawab: Budaya mengacu pada seperangkat nilai, gagasan, artefak dan simbol yang mempunyai makna, yang membantu individu berkomunikasi, memberikan tafsiran serta melakukan evaluasi. Budaya tidak hanya bersifat naluriah saja, namun budaya memberikan dampak pada perilaku yang dapat diterima didalam masyarakat. Beberapa sikap dan perilaku yang dipengaruhi budaya, meliputi : (James Engel,2002 :70).
a. Rasa dan ruang
b. Komunikasi dan bahasa
c. Pakaian, penampilan
d. Makanan dan kebiasaan makan
e. Waktu
f. Hubungan (keluarga, organisasi, pemerintah, dsbnya)
g. Nilai dan norma
h. Kepercayaan dan sikap
i. Proses mental dan pembelajaran
j. Kebiasaan kerja
Budaya meliputi 2 (dua) hal penting, yaitu :
1. Makro budaya
Merupakan seperangkat nilai dan simbol yang berlaku pada keseluruhan masyarakat. Masyarakat mengacu pada sistem sosial yang lebih besar dan bersifat kompleks, namun terorganisasi denganbaik
2. Mikro Budaya
Mengacu pada seperangkat nilai dan simbol dari kelompok yang lebih terbatas, misalnya kelompok agama, etnis atau sub bagian dari keseluruhan. Pada umumnya mikro budaya seringkali disebut sebagai sub budaya, namun agar tidak terjadi inferioritas, maka digunakan istilah sub budaya.
Budaya mencakup elemen abstrak dan materiil, elemen abstrak mencakup nilai, sikap, gagasan, tipe kepribadian, gagasan, serta agama. Sedangkan, komponen materiil mencakup benda benda seperti buku, komputer, peralatan, gedung, dsbnya.
Konsumen mendapatkan nilai nilai budaya karena budaya merupakan sesuatu yang bisa dipelajari, saat manusia lahir ia belajar tentang norma yang berada dilingkungannya, yang dilakukan dengan cara peniruan (imitation) atau dengan mengamati proses yang terjadi didalam masyarakat. Pada saat akan membuat perencanaan iklan perlu diketahui pula nilai nilai budaya yang dianut oleh konsumen, misalnya tentang cara berpakaian, selera makanan, cara mereka menghabiskan waktu luang, dsbnya.
Budaya selalu ditanamkan dari satu generasi ke generasi berikutnya, terutama dilakukan melalui lembaga seperti keluarga, pendidikan,agama, dan sekolah. Sehingga, nilai-nilai budaya yang ditanamkan sejak kecil melalui keluarga, akan tertanam dalam individu sejak kecil hingga dewasa, meskipun nilai nilai budaya juga bisa ditanamkan melalui pendidikan, dimana pendidikan sebagai proses belajar dan transfer ilmu juga dipakai untuk mengenalkan budaya kepada individu. Individu mengenal budaya dari sejak sekolah dasar, dan diajarkan untuk mencintai budaya yang ada, sehingga peran budaya ini akan terbawa dalam sikap dan perilaku konsumen.
Budaya senantiasa berkemband dan budaya menjadi sebuah entitas (entity), dimana budaya merupakan entitas yang melayani manusia dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial dasar dari masyarakat.

Budaya bersifat adaptif, dimana strategi pemasaran yang didasarkan pada nilai-nilai masyarakat harus bersifat adaptif. Budaya beradaptasi dengan perubahan yang terjadi didalam masyarakat, sehingga untuk mengenali trend yang ada didalam masyarakat serta menciptakan strategi pemasaran yang tepat, harus mengacu pada nilai budaya yang ada dalam masyarakat, karena hal-hal yang terjadi didlam masyarakat bisa saja kontroversial tetapi dengan adanya budaya, maka perubahan yang terjadi didalam masyarakat dapat diprediksi dengan menggunakan budaya setempat.

STUDI KASUS: MEMPENGARUHI SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PULSA DI COUNTER “MUTIARA” DENGAN REFURBISHMENT

Nama : Novi wulandari
Kelas : 3EA27
Npm  : 1A213052
Tugas ke : 5
Dosen : Tomy Adi Sumarso,SE

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan YME atas berkat-Nya, akhirnya tugas softskill yang berjudul “Studi Kasus: Mempengaruhi Sikap Dan Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pulsa Di Counter ‘Mutiara’ dengan Refurbishment ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan tugas ini tak lepas dari bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan penulis data masukan yang amat bermanfaat. Terima kasih ingin penulis sampaikan terutama kepada Papa Wiryawan, S. E. tercinta,  yang telah memperbolehkan penulis membuka catatan penjualan Counter “Mutiara”, dan mengolahnya untuk dijadikan bahan dalam studi kasus ini. Tak lupa juga penulis haturkan terima kasih kepada dosen penulis, Bapak Tomy Adi Sumiarso, SE, yang telah memberikan materi kuliah dan pengajaran yang dapat penulis aplikasikan dalam dunia nyata.
Tak ada gading yang tak retak. Tentunya terdapat kekurangan disana-sini dalam makalah ini. Untuk itu, penulis membuka pintu selebar-lebarnya bagi segala  masukan bagi perbaikan di masa datang.

Bekasi, 17 Januari 2014

Penulis


A. PENDAHULUAN
I.     Latar Belakang
Banyak faktor yang dapat, dalam teori perilaku konsumen, dikonsepsikan memiliki pengaruh terhadap sikap dan perilaku konsumen. Dalam dunia akademis, berbagai teori bersaing satu sama lain untuk menunjukkan konsistensi logis dan validitas dalilnya secara abstrak. Pengamatan di lapangan adalah salah satu cara untuk menyambungkan teori tersebut menjadi relevan dengan fakta dan aktualitas.
Terkadang terdapat beberapa konsep yang begitu abstraknya, meskipun tampak masuk akal, tetapi secara konkrit kurang bisa dicari benang merahnya di dunia nyata. Namun, di sisi lain, untuk mengkonseptualisasikan praktik yang telah berhasil di lapangan menjadi sari-sari dalil tertentu juga menemui kesulitan dalam penerjemahannya dalam bahasa-bahasa, variabel-variabel, dan utamanya pengukuran dan pendekatan yang memadai.
Untuk itulah diperlukan lebih banyak pengamatan dan studi kasus atas aktivitas ekonomi yang terjadi di lapangan agar dua kutub ini–teori dan praktik–dapat dikawinkan untuk menciptakan faedah yang lebih banyak.
Penulis akan melakukan pengamatan atas kegiatan refurbishment yang dilakukan oleh provider seluler terhadap distributor/pengecer mereka (counter), dalam kaitannya dengan pengaruhnya atas sikap dan perilaku konsumen dalam mengonsumsi barang-barang yang ditawarkan oleh counter tersebut.

II.   Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a.      Mengetahui konsep dasar faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen.
b.      Melakukan pengamatan sederhana dalam studi kasus refurbishment atas Counter “Mutiara” dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku konsumen.
c.      Mencari tahu apakah terdapat korelasi antara refurbishment dalam pengaruhnya atas penjualan produk.

B. LANDASAN TEORI
I.     Sikap
Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably) terhadap obyek-obyek tertentu. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
Sedangkan La Pierre (dalam Azwar, 2003) memberikan definisi sikap sebagai suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Lebih lanjut Soetarno (1994) memberikan definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Meskipun ada beberapa perbedaan pengertian sikap, tetapi berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap:
1.      Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
2.      Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komoponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan mempengaruhi pembentkan sikap kita terhadap sesuatu. Contoh: Orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri, suami dan lain-lain.
3.      Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
4.      Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
5.      Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam arti individu.
6.      Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk sikap dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang, kadang-kadang sesuatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. (Aswar, 2000 : 30-38)
II.   Perilaku
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1990), perilaku konsumen diartikan Those actions directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow this action”. Perilaku konsumen merupakan tindakan–tindakan yang terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi, dan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan–tindakan tersebut. Menurut Mowen (1995), “ Consumer behavior is defined as the study of the buying units and the exchange processes involved in acquiring, consume, disposing of goods, services, experiences, and ideas”. Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001).
Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter & Olson, 2005).
Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi (Hanna & Wozniak, 2001).
Terdapat dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler dan Armstrong (1996), yaitu:
1.      Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi.
2.      Faktor internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar
Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
1.      Pengaruh lingkungan
Terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
2.      Perbedaan dan pengaruh individu
Terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3.      Proses psikologis
Terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
III.  . Pendekatan Sikap dan Perilaku Konsumen
Pendekatan sikap dan perilaku konsumen terdiri dari 2 bagian yaitu :
1.      Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya: uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan  yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung  pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total  (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.
Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
a.      Konsumen  rasional,  artinya  konsumen  bertujuan  memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
b.      Berlaku hukum diminishing  marginal  utility,  artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
c.      Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
d.      Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.
e.      Total utility adalah additive dan  independent. Additive artinya daya guna dari  sekumpulan   barang  adalah  fungsi  dari  kuantitas  masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.

2.      Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya  guna  suatu barang tidak  perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva  yang  menunjukkan kombinasi  2  (dua)  macam  barang konsumsi  yang memberikan tingkat kepuasan sama.
Asumsi dari pendekatan ini adalah:
a.      Konsumen rasional artinya  konsumen  bertujuan  memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
b.      Konsumen  mempunyai  pola  preferensi  terhadap barang  yang  disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
c.      Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu  artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
d.      Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
e.      Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
f.       Berlaku  hukum  transitif,  artinya  bila  A  lebih  disukai  daripada  B  dan  B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C.

C. PEMBAHASAN
I.     “Refurbishment”
Dalam pemasaran, salah satu strategi yang dilakukan oleh produsen adalah menggandeng pengecer dengan memberikannya bantuan refurbishment atau pembaruan logistik penjualan. Refurbishment ini bentuknya bermacam-macam, mulai dari pengecatan booth pengecer, renovasi, pemberian merchandise atau spanduk, umbul-umbul, papan nama, kalender, hingga pemberian meja, kursi, dan lemari pendingin. Tentunya semua pemberian tersebut menggunakan “stempel” produsen, dengan membubuhkan merek, logo, atau tanda dari produk yang bersangkutan. Cara bagaikan pisau bermata dua bagi produsen: di satu sisi, mereka akan mengencangkan ikatan dengan pengecer, di sisi lain kontak mereka dengan konsumen akan terbangun dengan penciptaan imej produk yang representatif.
Dengan strategi ini setidaknya produsen akan memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
a.      Memperkuat hubungan dengan distributor/pengecer.
b.      Memperkecil biaya iklan, dengan “menyelubungkan”-nya dalam bantuan kepada pengecer.
c.      Meningkatkan promosi dengan perluasan ruang pengalaman dan pengenalan dari pertemuan konsumen dengan logo-logo atau simbol-simbol produk.
d.      Meningkatkan potensi penjualan dengan perbaikan sarana dan prasarana di rantai paling ujung penjualan.
e.      Memberikan citra bahwa produsen memiliki kepedulian sosial (corporate social responsibility) dalam bentuk perbantuan logistik kepada pengecer.
Counter pulsa “Mutiara” yang berlokasi cukup strategis, di Jalan Kusuma Barat V, Perumahan Wisma Jaya, Bekasi Timur, sebagai salah satu pengecer akhir pulsa yang potensial, dijadikan target dalam strategi refurbishment ini. Meskipun sebelumnya telah dilakukan strategi yang sama oleh beberapa provider lain beberapa tahun lalu, yang memberikan nuansa merah dan kemudian biru pada counter ini, pada 22 November 2013, provider Indosat melakukan perombakan penampilan counter.
Bentuk pembaruan logistik penjualan ini adalah pengecatan interior dan eksterior counter dengan nuansa warna kuning dan pembubuhan graffiti IM3 dan jargon-jargon promosinya. Selain itu, juga diberikan poster-poster, spanduk papan nama, pigura promosi, kursi untuk pengunjung, dan flyer/selebaran iklan. Dengan pemberian logistik ini, ekspektasi yang dimiliki oleh Indosat adalah adanya kenaikan penjualan produknya, dalam hal ini pulsa IM3.
Namun, dengan melihat teori mengenai sikap dan perilaku konsumen, kita akan melihat apakah terjadi hal yang diharapkan atau tidak. Faktor penentu faktor konsumen yang kemungkinan akan dipengaruhi adalah faktor emosional dan pengalaman pribadi, saat menemukan atmosfer tempat penjualan yang baru. Sedangkan faktor perilaku konsumen yang akan dipengaruhinya kemungkinan adalah faktor internal (persepsi), dan eksternal (startegi marketing).
Selain menjual pulsa IM3, counter ini juga menjual pulsa provider lain, yaitu:
a.      Three,
b.      Telkomsel,
c.      Esia,
d.      Axis,
e.      XL, dan
f.       Flexi.
Selain pulsa, counter ini juga menjual produk lainnya yang bersinggungan, yaitu earphone, charger, memory card, parfum, baterai, stiker, dan anti gores.
Dengan variabel-variabel tersebut, kita akan melakukan pengamatan terbatas pada penjualan yang terjadi dalam 10 hari sebelum, ketika, dan 10 hari setelah diadakannya refurbishment. Pendekatan yang akan dipakai dalam melihat sikap dan perilaku konsumen adalah dengan metode kardinal, dimana jumlah penjualan paket pulsa (baik bernominal paling kecil Rp5.000,00 hingga paling besar Rp100.000,00), atau produk periferal lain akan dikuantifikasi per tanggal pengamatan, untuk melihat pola tren konsumsi konsumen, dengan lingkup semua asumsi yang melekat pada metode ini.
II.   Hasil Pengamatan
Berikut adalah tabel penjualan yang terjadi pada 12 November 2013 hingga 2 Desember 2013 pada Counter “Mutiara”. Refurbishment terjadi pada tanggal 22 Novermber 2013.

Tanggal
Total Pulsa
Earphone
Charger
Memory Card
Parfum
Baterai
Stiker
Anti gores
Grand Total


12/11/2013
63
0
0
1
0
0
0
1
65

13/11/2013
66
1
0
0
0
0
0
0
67

14/11/2013
64
0
1
0
0
0
0
0
65

15/11/2013
66
0
0
0
0
0
0
0
66

16/11/2013
76
0
0
0
0
0
0
0
76

17/11/2013
60
3
0
0
0
0
2
0
65

18/11/2013
70
0
0
0
0
0
0
0
70

19/11/2013
72
0
0
0
1
0
0
0
73

20/11/2013
75
0
0
1
0
0
0
1
77

21/11/2013
56
1
0
1
0
0
0
0
58

22/11/2013
33
0
0
0
0
1
0
0
34

23/11/2013
94
0
2
0
0
0
1
1
98

24/11/2013
91
1
0
0
0
0
0
2
94

25/11/2013
100
1
0
0
0
0
1
0
102

26/11/2013
105
1
0
1
0
0
0
1
108

27/11/2013
109
0
0
2
0
0
0
0
111

28/11/2013
112
3
2
3
2
3
0
1
126

29/11/2013
107
1
1
1
0
2
0
0
112

30/11/2013
108
2
0
1
0
0
1
2
114

01/12/2013
105
0
3
0
0
2
2
2
114

02/12/2013
101
0
1
0
0
1
0
1
104

Sedangkan rincian atas total paket pulsa yang terjual per provider pada periode yang sama adalah sebagai berikut:
Tanggal
Total Pulsa
Provider
Three
IM3
Telkomsel
Esia
Axis
XL
Flexi
12/11/2013
63
9
16
9
9
4
11
5
13/11/2013
66
12
15
8
5
8
15
3
14/11/2013
64
14
16
6
8
7
12
1
15/11/2013
66
15
19
5
4
9
11
3
16/11/2013
76
11
20
9
8
7
17
4
17/11/2013
60
10
22
3
5
8
9
3
18/11/2013
70
19
16
6
6
8
10
5
19/11/2013
72
13
17
9
7
10
13
3
20/11/2013
75
12
15
8
10
11
18
1
21/11/2013
56
11
16
7
4
6
8
4
22/11/2013
33
5
7
9
5
1
2
4
23/11/2013
94
22
24
11
4
11
19
3
24/11/2013
91
19
22
17
9
8
15
1
25/11/2013
100
15
25
18
9
11
19
3
26/11/2013
105
17
30
17
9
11
19
2
27/11/2013
109
22
21
16
11
10
28
1
28/11/2013
112
22
26
15
9
19
19
2
29/11/2013
107
29
26
11
12
7
19
3
30/11/2013
108
26
33
13
10
5
20
1
01/12/2013
105
29
26
11
10
7
18
4
02/12/2013
101
16
31
12
11
10
19
2
Untuk dapat melihatnya dengan lebih jelas tren penjualan produk tersebut, data di atas dapat kita gambarkan pada grafik berikut:
                                                         




D. PENUTUP
SIMPULAN
Terdapat variasi pada perubahan penjualan produk yang dijual oleh Counter “Mutiara”, dengan perubahan tren yang relatif lebih mencolok terjadi pada produk paket pulsa, dan yang kurang mencolok pada produk periferal. Namun demikian, baik paket pulsa maupun produk periferal memiliki tren yang positif naik, setelah diadakannya refurbishment. Pada tanggal dilakukannya refurbishment secara umum terjadi penurunan penjualan produk, dikarenakan counter tak dapat berfungsi maksimal karena sedang diadakan perombakan fisik.
Dari pengamatan sederhana ini, dapat diambil simpulan bahwa faktor penampilan fisik tempat penjualan, dalam hal ini counter pulsa yang mengalami pembaruan fisik atas refurbishment yang dilakukan oleh suatu provider, memiliki korelasi dengan sikap dan perilaku konsumen yang ditunjukkan dengan pergerakan tren yang positif dari penjualan produk.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://www.anneahira.com/artikel-umum/perilaku-konsumen.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/perilaku-konsumen-dan-produse/
http://irwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/BAB+II+TINJAUAN+PUSTAKA+PHK.doc
http://softskillperilakukonsumen.blogspot.com
http://organisasi.org/perilaku-konsumen-ringkasan-rangkuman-resume-mata-kuliah-ekonomi-manajemen
http://herryefendy.wordpress.com/2014/01/17/makalah-studi-kasus-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku/
http://yogifajarpebrian13.wordpress.com/2011/12/22/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku/
http://salam-clear.blogspot.com/2014/01/tugas-5-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html
http://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2012/10/29/mempengaruhi-sikap-dan-perilaku/
http://sitinurhayati-yati.blogspot.com/2014/01/tugas-5-mempengaruhi-sikap-dan-perilaku.html