Thursday, December 26, 2013

SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN KONSUMEN


Nama : Novi wulandari
Kelas : 3EA27
Npm  : 1A213052
Tugas ke : 3


Dosen : Tomy Adi Sumarso,SE
A. PENDAHULUAN
I.      LATAR BELAKANG
Pemasaran adalah bidang berbeda dengan produksi. Produksi mengoprimalisasi penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh produsen untuk menghasilkan barang dan jasa yang paling efisien dan berkualitas, sehingga titik perhatian ada pada penjagaan dan pemantauan maksimalisasi penggunaan sumber daya produsen. Pemasaran di sisi lain, melihat dari sisi konsumen, mengenai sumber daya apa saja yang dimiliki oleh konsumen, yang memungkinkan produk hasil produksi dapat diiterima, dibeli, dan dikonsumsi secara berkelanjutan dan menguntungkan.
Jika dalam usaha produksi, produsen memerlukan informasi dan pengetahuan yang akurat dan memadai mengenai sumber daya produksi, maka dalam pemasaran, pemasar memerlukan pengetahuan konsumen yang handal dalam melancarkan strategi pemasaran dan pengiklanan yang efektif. Pengetahuan konsumen akan produk tertentu dapat jadi tidak akurat, dan justru ketidakakuratan informasi ini (assymetric information) dapat digunakan oleh pemasar untuk menjual produk mereka dengan cara yang lebih hebat.
Jumlah dan intensitas sumber daya dan pengetahuan konsumen mempengaruhi perilaku mereka dalam menghadapi dan berinteraksi dengan berbagai macam varian produk yang ditawarkan. Pemahaman atas dua hal tersebut akan membantu pemasar dalam menjual produk sesuai dengan karakteristik dan kemampuan mengonsumsi konsumen.

II.    TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a.       Mengetahui konsep dasar sumber daya konsumen dalam kaitannya dalam memahami perilaku konsumen.
b.      Mengetahui konsep dasar pengetahuan konsumen dalam kaitannya dalam memahami perilaku konsumen.

B. PEMBAHASAN
I.      SUMBER DAYA KONSUMEN
i.      Definisi
Sumber Daya Konsumen adalah semua pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen).  Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen, mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang.

ii.     Kategori Sumber Daya Konsumen
Sumber Daya Konsumen dapat dikategorikan dalam tiga golongan, yaitu: sumber daya ekonomi, temporal/waktu/sementara, dan kognitif.
a.       Sumber Daya Ekonomi (Uang)
Sumber Daya Ekonomi adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan (benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi.
Sumber daya ekonomi merupakan salah satu bentuk dari sumber daya konsumen. Sumber daya Ekonomi terdiri dari:
-          Sumber Daya Alam, yakni semua sumber/kekayaan yang berasal dari alam. Misalnya tanah, air, angin, cahaya matahari, mineral, minyak, gas.
-          Sumber Daya Manusia, yakni semua kegiatan manusia baik jasmani (fisik) maupun rohani yang bertujuan untuk kegiatan produksi. Misalnya petani, nelayan, buruh, karyawan, dan pegawai.
-          Sumber Daya Kewirausahaan, yakni suatu  sikap, perilaku, semangat seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Misalnya pengusaha kain, pengusaha tempe, pengusaha, dan peternakan.
-          Sumber Daya Modal, yakni sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang yang dapat digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi. Misalnya uang, bahan baku, bahan bakar, mesin, bangunan / gedung untuk tempat produksi, dll).
Sumber daya Konsumen dipengaruhi oleh potensi sumber daya ekonomi, atau potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan produk sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Sumber daya ekonomi (pendapatan) konsumen, dapat berasal dari sumber daya ekonomi individu, keluarga, maupun rumah tangga. Selain pendapatan, sumber daya ekonomi lainnya dapat berupa kekayaan (aset/ nilai bersih) dan kredit. Kekayaan seseorang berkorelasi dengan pendapatan orang tersebut.
b.      Sumber Daya Temporal (Waktu)
Waktu menjadi salah satu variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Banyak konsumen yang semakin mengalami kemiskinan akan waktu, karena kesibukan dalam kegiatan sehari-hari. Di Amerika, jam yang dihabiskan di tempat kerja setiap minggu (termasuk waktu pulang pergi, pekerjaan rumah tangga, dan pekerjaan sekolah) meningkat dari 40,6 jam pada tahun 1973 menjadi 47,3 pada tahun 1984. Pada waktu yang sama, rata-rata jumlah jam yang tersedia untuk waktu senggang tuun dari 26,2 jam menjadi 18,1 jam perminggu. Salah satu variabel yang paling individual dari perilaku manusia berhubungan dengan bagaimana orang menggunakan anggaran waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk bekerja, tidur, dan kegiatan wajib lain
Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi, yakni waktu senggang. Secara historis, anggaran waktu konsumen dianggap memiliki dua komponen, yaitu:
-          waktu kerja, dan
-          waktu senggang.
Menurut Lane dan Lindquist, anggaran waktu konsumen terbagi atas:
-          waktu yang menghasilkan pendapatan,
-          waktu terikat (wajib dan non-wajib), dan
-          waktu tidak terikat (terencana dan tidak terencana).
Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods). Terdapat dua jenis barang waktu, yaitu:
-          barang yang menggunakan waktu, yakni produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya, misalnya menonton TV, memancing, bermain golf, tenis (waktu senggang) tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib); dan
-          barang penghemat waktu, yakni produk yang menghemat waktu dan memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa/senggang mereka. Contoh: oven microwave, mesin cuci, pemotong rumput, fast food.
c.       Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Sumber daya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi. Kapasitas mental ini sering disebut dengan perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi:
-          arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian, dan
-          intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu.
Karena kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi. Dalam psikologi kognitif dinyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.

II.    PENGETAHUAN KONSUMEN
i.      Kandungan Pengetahuan
Terdapat dua jenis pengetahuan dasar dalam psikologi kognitif, yaitu:
a.       Pengetahuan deklaratif
Pengatahuan deklaratif (declarative knowledge) melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Lebih jauh lagi, pengetahuan deklaratif terdiri dari dua kategori:
-          pengetahuan episodik, yakni yang melibatkan pembatasan waktu, semisal jawaban pertanyaan, “Kapan pertama kali mencoba kartu perdana XXX?”
-          pengetahuan semantik, yakni pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia pemaknaan seseorang. Hal in terkait dengan penggambaran sebuah produk oleh konsumen. Misalnya jawaban atas pertanyaan “Bagaimana kesan saat memakai telepon seluler merek XXX?”
b.      Pengetahuan prosedural.
Pengetahuan prosedural (procedural knowledge) mengacu pada pengertian bagaimana fakta subjektif dapat digunakan. Fakta ini bersifat subjektif dalam pengertian bahwa fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Pengetahuan konsumen dapat dibagi menjadi tiga bidang umum:
a.       Pengetahuan Produk
Pengetahuan Produk (product knowledge) adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek terminologi produk atribut atau fitur, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Jenis Pengetahuan Produk:
-          pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk,
-          pengetahuan tentang manfaat produk, dan
-          pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen.
b.      Pengetahuan Pembelian
Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan pembelian karena dapat menghemat waktu dan tenaga dalam mencari lokasi produk.
Perilaku membeli dapat diurutkan dalam tiga tahapan yakni:
-          Store Contact (meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet, dst)
-          Product Contact (konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir), dan
-          Transaction (Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya).
c.       Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut  telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.
Pemahaman tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-penelitian perilaku konsumen sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaran informasi yang terima dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
ii.     Organisasi Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan suatu pengaturan ke dalam struktur kategori tertentu untuk  mengelompokan sesuatu. Organisasi ini dibuat untuk memudahkan pencarian, penggunaan, dan penyimpanan dokumen atau pengetahuan itu sendiri. Organisasi pengetahuan dapat membantu pendeskripsian dokumen, isi, fitur dan tujuan, serta membuat pengamanan pencarian pesan tertentu yang isinya meliputi pengetahuan khusus yang boleh diakses hanya oleh yang berkewenangan.
Organisasi pengetahuan bisa di artikan juga sebagai kegiatan pendokumentasian, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di perpustakaan, basis data (database), arsip, dan lain-lain, yang dilakukan oleh pustakawan, arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.
Pengetahuan dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut memahami tujuan keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting adalah bagaimana organisasi memahami cara mencapai tujuannya, Organisasi-organisasi yang sukses adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru dan menyebarkanya secara menyeluruh didalam organisasinya dan secara cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan mereka. Melihat perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua pengetahuan yang dimiliki oleh suatu organisasi harus dikelola dengan baik, sehingga pengetahuan tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.
iii.   Mengukur pengetahuan
Pengukuran pengatahuan objektif (objective knowledge) adalah pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan. Ukuran pengetahuan objektif, yang berfokus pada potongan informasi khusus yang mungkin diketahui konsumen. Dan pilihan akhir untuk menilai pengetahuan adalah dengan menggunakan ukuran pengetahuan subjektif (subjective knowledge). Pengetahuan ini sireflesikan oleh pengukuran yang menyadap persepsi konsumen mengenai banyaknya pengetahuan mereka sendiri. Pada dasarnya, konsumen diminta untuk menilai diri mereka sendiri berkenaan dengan pengetahuan produk atau keakraban mereka. Ukuran pengetahuan subjektif berrpusat di sekitar kesan konsumen mengenai pengetahuan total dan keakraban mereka.
Akhirnya, pertimbangan diberikan pada metode alternatif untuk pengukuran pengetahuan. Pengalaman pembelian atau pemakaian, walaupun tentu saja berhubungan dengan pengetahuan, tidak harus memberikan indikasi yang akurat mengenai beberapa persisnya informasi yang dimiliki konsumen.
Pengetahuan konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik (melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.

C. PENUTUP
SIMPULAN
Sumber daya konsumen terdiri dari sumber daya ekonomi, waktu, dan pengetahuan. Dalam menentukan segmentasi pasar, pembagian konsumen berdasarkan sumber daya yang mereka miliki terutama dalam hal sumber daya ekonomi dan waktu, akan memberikan gambaran ceruk pasar yang lebih menguntungkan, karena faktor utama dalam konsumsi produk ekonomi yang paling berpengaruh adalah uang, atau harga, sementara faktor lain yang tak kalah berpengaruhnya adalah waktu, yang berkenaan dengan gaya hidup sekelompok segmen konsumen tertentu. Memotret jenis sumber daya yang dimiliki konsumen pada wilayah demografis tertentu pada serangkaian waktu akan memberikan peta yang lebih akurat mengenai potensi pasar yang siap diserbu dengan produk-produk yang tepat sasaran. Hal ini amat penting dalam penelitian pendahuluan pra-pemasaran.
Pengetahuan konsumen berguna dalam evaluasi kegiatan pengiklanan. Dengan metode pengiklanan yang masif, persepsi dan asosiasi akan suatu produk dapat dideteksi dengan menggunakan survai dan metode pengukuran lainnya, untuk mengetahui pengetahuan konsumen pada suatu periode tertentu akan suatu produk dalam rangka mengevaluasi strategi pemasaran yang telah dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA
http://dwichuswanda13.wordpress.com/2013/10/27/sumberdaya-konsumen-dan-pengetahuan/
http://ratihpurnamaa.wordpress.com/2013/12/14/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan-konsumen/

http://syairoh.blogspot.com/2013/12/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html

No comments:

Post a Comment