BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak
universitas atau perguruan tinggi yang berfokus atau berjurusan di bidang
ekonomi dan bisnis menemukan kesulitan dalam menemukan hubungan yang jelas
antara ilmu budaya dasar dengan sebagian besar mata kuliah yang diberikan.
Jurusan manajemen, misalnya, memiliki mata kuliah seperti akuntansi, bahasa
Inggris, manajemen, bisnis, studi kelayakan bisnis, dan sebagainya. Keseluruhan
mata kuliah diberikan agar mereka memiliki tujuan agar mahasiswa memiliki semua
ilmu yang relevan dan berhubungan dengan kompetensi yang diharapkan. Dalam
kasus jurusan manajemen, kemampuan manajemen-lah yang diharapkan akan
didapatkan, baik softskill maupun hardskill. Pemasukan beberapa
mata kuliah tambahan atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya hanya akan dilakukan
sejauh mereka berhubungan dan turut menunjang kompetensi utama (core
competency) dari jurusan yang dimaksud.
Makalah
ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana hubungan manajemen dan ilmu budaya
dasar. Persinggungan antara ilmu budaya dasar dan manajemen, yang menyebabkan
mata kuliah ini perlu diberikan bagi mahasiswa yang belajar bahkan di bidang di
luar jurusan bahasa atau ilmu budaya (humanities), dan menjadi MKDU
(mata kuliah dasar umum), akan menjadi pokok bahasan.
BAB II
PEMBAHASAN I
A. Pengertian IBD (Ilmu Budaya Dasar)
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti
istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The
Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa
latin humanus yang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan
mempelajari humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia
sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Untuk mengetahui bahwa Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan
budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr. Harsya
Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok besar, yaitu:
i.
Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode
ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai
keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu
dibuat prediksi. Hasil penelitiannya bersifat 100% benar dan 100% salah. Yang
termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia,
biologi, kedokteran, dan mekanika.
ii.
Ilmu-ilmu Sosial ( social science )
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang
terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu
digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi
hasil penelitiannya tidak mungkin 100% benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu dapat berubah dari
saat ke saat. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi,
sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi, dan
hukum.
iii.
Pengetahuan budaya (humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan
yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode
pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik,
kemudian diberi arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada
umumnya terdapat dalam tulisan-tulisan. Metode ini tidak ada sangkut-pautnya
dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya (humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang
mencakup keahlian (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat
dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian lain, seperti seni tari,
seni rupa, seni musik, dll. Sedang ilmu budaya dasar (basic humanities)
adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain ilmu budaya dasar menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar
dalam bahasa Inggris disebut dengan basic humanities. Pengetahuan budaya
dalam bahasa inggris disebut dengan istilah humanities. Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo
humanus), sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya,
melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
budaya.
Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Dengan demikian jelaslah bahwa mata kuliah ilmu budaya dasar tidak
dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang
termasuk didalam pengetahuan budaya (humanities). Akan tetapi ilmu
budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian
mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemarnpuan kritikalnya
terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam
sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
a.
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap
lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
b.
Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan
daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal
tersebut.
c.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin
bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh
ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini
terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat
manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan
disiplin ilmu yang ketat.
d.
Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar
mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memilki satu bekal yang
sama, pars akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua
masalah pokok bisa dipakai sebagi bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkup kajian mata kuliah Ihnu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah:
a. Berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (humanities),
baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya,
maupun secara gabungan (antarbidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan
budaya.
b. Hakekat manusia yang
satu atau universal, tetapi yang beraneka-ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam,
sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, tetapi
juga ketidakseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang
terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak: ungkapan, pikiran, dan
perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Menilik kedua masalah pokok yang bisa
dikaji dalam mata kuliah ilmu budaya dasar tersebut di atas, tampak dengan
jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak
sebagi subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia
dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan
bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam ilmu budaya
dasar.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan
adalah :
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan penderitaan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan.
Kedelapan pokok bahasan itu termasuk
dalam karya-karya yang terccakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai
cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan,
patung dan sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik
menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun
secara gabungan cabang-cabang tersebut.Pokok bahasan manusia dan cinta kasih
misalnya, dapat didekati dengan menggunakan karya seni sastra, atau filsafat
atau seni tari dan sebagainya. Disamping itu pokok bahasan manusia dan cinta
kasih juga dapat didekati dengan menggunakan gabungan karya seni sastra, karya
seni tari, atau filsafat dan sebagainya.
B. Pengertian Manajemen
Kata Manajemen berasal
dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti "seni
melaksanakan dan mengatur”.Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal.Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan
manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara
efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Toolsmerupakan
syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal
dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.
Man merujuk pada sumber daya
manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor manusia adalah
yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses
kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu,
manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai
tujuan.
Money atau Uang merupakan salah
satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools)
yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus
disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan
harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
Material terdiri dari bahan setengah
jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai
hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus
dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi
dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil
yang dikehendaki.
Machine atau Mesin digunakan
untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta
menciptakan efesiensi kerja.
Metode adalah suatu tata cara
kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat
dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan
memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas
yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu
diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak
mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan.
Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
Market atau pasar adalah tempat di
mana organisasi menyebarluaskan (memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah
barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka
proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti
menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar
dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.
BAB III
PEMBAHASAN II
Hubungan
antara IBD (Ilmu Budaya Dasar) dengan Manajemen
Persinggungan antara ilmu budaya
dasar dan manajemen terutama terletak pada faktor manusia. Manajemen mencoba
mencapai tujuan dengan menggunakan orang lain, sementara ilmu budaya dasar
memberikan khazanah pengetahuan dasar yang berkaitan dengan bagaimana perilaku
manusia. Dengan memahami faktor manusia maka perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengontrolan dari tiap-tiap aktivitas manajemen dapat berjalan
dengan lebih lancar. Dalam manajemen manusia adalah faktor yang paling menetukan.
Manajemen sumber daya manusia mungkin adalah perkawinan dari kedua cabang ilmu
ini. Keduanya bukan merupakan ilmu pasti, yang mendasarkan diri dan
berkonsentrasi pada manusia sebagai subjek dan objek sekaligus dalam
menjalankan suatu bentuk kerja sama yang bisa jadi menghasilkan manfaat
ekonomi.
Titik berat manajemen selama ini
ialah mengenai manfaat materi atau yang bersifat bisnis, sementara di lain
sisi, ilmu budaya dasar memberikan arti dan makna dari suatu kerja/karya yang
dilakukan oleh manusia yang tak hanya terbatas pada pemenuhan kebutuhan materi.
Semakin lama semakin disadari akan pentingnya mengintegrasikan antara
pengetahuan-pengetahuan dalam basic humanities dengan ilmu manajemen
modern. Istilah seperti "customer-centric", "patient-centric",
atau "user centric" ialah hasil dari penggabungan kedua ilmu itu pada
bisnis terkini.
Dari segi pengelolaan sumber daya
manusia sebagai faktor produksi di dalam manajemen, pengetahuan tentang manfaat
dan nilai-nilai keorganisasian yang tumbuh dalam pekerjaan, terutama bagi
mereka yang telah menghabiskan sekian waktu hidupnya bersama perusahaan,
menjadi bukan lagi hal yang intangible. Sentimen karyawan, kepuasan
mereka, perasaan ingin dihargai, lingkungan kerja yang kondusif, budaya kerja,
semangat, dan etos, adalah nilai-nilai yang nyata hadir di sebalik bangunan dan
peralatan fisik perusahaan, yang kesemuanya perlu dikelola dengan baik berbekal
pengetahuan dasar tentang sifat-sifat dasar perangai manusia.
Dalam pemasaran pun hal ini
diperlukan. Seseorang dengan bekal ilmu pasti yang terlalu tebal tanpa
sumbangan ilmu budaya dasar takkan sensitif untuk menangkap peluang pasar yang
dikemudikan oleh unsur-unsur budaya yang dapat diubah menjadi bisnis dan uang,
seperti pandangan tentang kemewahan, prestise, dan gaya hidup. Dalam pemasaran,
faktor-faktor ini, di samping faktor lain yang lebih bersifat logistik seperti jalur distribusi
dan biaya transportasi dan penggudangan, menjadi bahkan lebih penting. Nilai
suatu hasil produksi dapat meningkat jikalau eksploitasi akan ketidakrasionalan
pasar dan perilaku manusia diperdalam. Rokok misalnya, dapat menjadi produk
yang terdiferensiasi berdasarkan iklan dan kampanye akan dikesankan memiliki
unsur-unsur tertentu yang dianggap berkesan dan berkelas di masyarakat. Hal ini
membuat ilmu budaya dasar menjadi penting dan patut diperhatikan dalam
manajemen.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Hubungan antara ilmu budaya dasar
dan manajemen ialah keduanya bukan merupakan ilmu pasti yang dapat diambil
kesimpulan 100% benar atau salah. Keduanya berfokus pada manusia sebagai bahan
penelaahan. Ilmu budaya dasar dapat menjadi pengetahuan pelengkap/komplemen
dalam pelaksanaan manajemen yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
azmarham.blogspot.com/2010/04/pengertian-ilmu-budaya-dasar.html
management.fortune.cnn.com/2013/06/20/humanities/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
No comments:
Post a Comment